Tugas 3 – Depresiasi
A. Pengertian Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.[1]. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Metode Garis-lurus:
B. Straight – Lina Depreciation ( Penyusutan Garis Lurus )
Bagaimana sih penyusutan nilai aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus itu?
Dengan metode garis lurus, beban penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya sama. Dengan demikian jumlah penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut:
Penyusutan = (HP – NR)/n
Keterangan
HP = Harga Perolehan Aktiva Tetap
NR = Nilai Residu atau Nilai Sisa
n = Taksiran Usia Ekonomis Aktiva Tetap
Contoh:
Pada tanggal 5 April 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 13.000.000,00. Usia kegunaan mesin tersebut ditaksir selama 8 tahun dan nilai residu Rp 1.000.000,00. Penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dari data di atas, dihitung sebagai berikut:
Penyusutan = |
Rp13.000.000,00 – Rp1.000.000,00 |
= Rp1.500.000,00 |
8 |
Beban penyusutan mesin tahun 2000 adalah sebesar :
Penyusutan = 9/12 x Rp 1.500.000,00 = Rp 1.125.000,00.
Mengapa 9/12?? Karena dari 12 bulan yang ada pada tahun 2000, mesin hanya beroperasi selama 9 bulan, yakni mulai bulan April hingga bulan Desember.
Jumlah inilah yang dicatat pada tanggal 31 Desember 2000 dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Des 31 Beban Penyusutan Mesin Rp 1.125.000,00
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 1.125.000,00
Beban penyusutan mesin untuk setiap periode penggunaannya adalah sebagai berikut:
No. |
Thn |
Perhitungan beban penyusutan thn berjalan |
BebanPenyusutan thn berjalan |
Akumulasi Penyusutan |
Nilai Buku Aktiva |
1. | 2000 | 9/12 x Rp1.500.000,00 | Rp1.125.000,00 | Rp 1.125.000,00 | Rp11.875.000,00 |
2. | 2001 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp 2.625.000,00 | Rp10.375.000,00 |
3. | 2002 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp 4.125.000,00 | Rp 8.875.000,00 |
4. | 2003 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp 5.625.000,00 | Rp 7.375.000,00 |
5. | 2004 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp 7.125.000,00 | Rp 5.875.000,00 |
6. | 2005 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp 8.625.000,00 | Rp 4.375.000,00 |
7. | 2006 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp10.125.000,00 | Rp 2.875.000,00 |
8. | 2007 | Rp1.500.000,00 | Rp1.500.000,00 | Rp11.625.000,00 | Rp 1.375.000,00 |
9. | 2008 | 3/12 x Rp1.500.000,00 | Rp 375.000,00 | Rp12.000.000,00 | Rp 1.000.000,00 |
Akumulasi penyusutan mesin setelah habis usia penggunaannya adalahRp12.000.000,00
C. Sum of Years Depreciation ( Penyusutan Tahunan )
Metode sum-of-the-years-digits (SYD) /metode angka tahun
Metode Sum-of-Year-Digit penurunan aset dibebankan lebih besar pada tahun-tahun awaldan semakin kecil sampai tahun-tahun berikutnya tingkat depresiasi.
Konsepnya sama dengan metode saldo menurun, yaitu aktiva tetap masih baru jumlah depresiasi besar, kemudian makin lama makin kecil.
Angka tahun dapat dihitung dengan menggunakan :
Rumus = N (N+1)/2
Nilai sisa dapat digunakan dalam perhitungan.
Contoh perhitungan Metode sum-of-the-years-digits (SYD) /metode angka tahun
PT. JAYA ABADI membeli mesin foto copy seharga Rp. 10.000.000 umur 4 tahun pada tanggal 21 Januari 2012.
Jawab :
Jumlah angka tahun = 4+3+2+1= 10
Depresiasi 2010 = 4/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 4.000.000
Jurnal pada akhir tahun 2010:
D: Beban depresiasi mesin fotocopy = Rp. 4.000.000
K: Akumulasi depresiasi mesin fotocopy = Rp. 4.000.000
D. Preduction Unit Depreciation ( Penyusutan Unit Produksi )
metode unit produksi (unit of production method)
Depresiasi dihitung berdasarkan pada unit output atau unit produksinya missal jam, kg
depresiasi = depresiasi perunit x pemakaian
depresiasi = harga perolehan – nilai sisa x pemakaian
umur taksiran (dalam unit)
contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19×1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun (100.000 km) tentukan depresiasinya missal tahun 19×1 truk dipakai 15.000 km, 19×2 30.000 km, 19×3 20.000 km, 19×4 25.000 km, 19×5 10.000 km
biaya depresiasi persatuan : 12.000.000 / 100.000 : 120
Tahun |
Satuan kegiatan |
Depresiasi / satuan |
Biaya depresiasi |
Akumulasi depresiasi |
Nilai buku |
19×1
19×2 19×3 19×4 19×5 |
15.000
30.000 20.000 25.000 10.000 |
120
120 120 120 120 |
1.800.000
3.600.000 2.400.000 3.000.000 1.200.000 |
1.800.000
5.400.000 7.800.000 10.800.000 12.000.000 |
11.200.000
7.600.000 5.200.000 2.200.000 1.000.000 |
DEPLESI
Nilai sumber alam, seperti : tambang emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, tambang minyak tanah, tanah yang yang digunakan sebagai obyek/bahan baku tertentu, akan berkurang, pengurangan nilai sumber alam ini disebut Deplesi.
Perhituyngan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu
Contoh
Harga perolehan hak atas tambang Rp 80.000.000.000,00, taksiran cadangan/kandungan bijih besi sebesar 4.000.000 ton
Maka tarif Deplesi tiap ton = Rp 80.000.000.000,00 : 4.000.000 = Rp 20.000,00
Jika dalam setahun telah ditambang 150.000 ton, maka besarnya deplesi adalah 150.000 x Rp 20.000,00 = Rp 3.000.000.000,00
Ayat jurnal untuk mencatat deplesi tersubut adalah
Biaya Deplesi Rp 3.000.000.000,00
Akumulasi Deplesi Rp 3.000.000.000,00
Rekening akumulasi deplesi adalah suatu rekening lawan terhadap cadangan barang tambang yang berangkutan, maka dalam neraca disajikan sebagai pengurangan terhadap harga perolehan cadangan barang tambang yang bersangkutan (seperti halnya aktiva tetap dengan akumulasi penyusutannya.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Depresiasi
http://yukbelajar-akuntansi.blogspot.com/2013/04/metode-penyusutan-garis-lurus.html
http://anugrahmarina.blogspot.com/2012/10/deplesi.html
Posted on 24 November 2013, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0